Awal mula SID
"Awalnya ada keinginan dari pemerintah Desa Balerante yang berharap pelayanan pemerintah desa bisa seperti pengunjung rumah sakit yang ingin mencari data pasien rawat inap, tinggal ketik nama di komputer, maka data tersebut akan keluar"
(Mart Widarto, pengelola Program Lumbung Komunitas)
Program ini mulai dibuat dari awal 2006:
1. (2006) komunitas melakukan komunikasi dan diskusi lepas tentang sebuah sistem yang bisa digunakan untuk menyimpan data.
2. (2008) Rangkaian FDG dengan pemerintah desa membahas tentang tata kelola pendokumentasian di desa
3. (2009) Ujicoba SID yang sudah dikembangkan di balerante
4. (2009-2010) Membangun SID (aplikasi) dibeberapa desa yang lain: terong (bantul), Nglegi (Gunungkidul)
5. (2011) Kandangan (Temanggung) Gilangharjo (bantul) Girikarto (gunungkidul) Talun (klaten) Pager Gunung (magelang)
6. hingga saat ini 2013 sudah banyak desa pengguna SID.
SID sebagai tanggapan atas kebutuhan:
Kalau dulu untuk mencari data penduduk menurut kelompok umur saja kesulitan karena tidak mempunyai databasenya. Dengan adanya SID menjadi lebih mudah.
(Nuryanto, Kabag Pelayanan Pemdes Terong)
Membangun sebuah sistem bukan hanya membuatkan software dan meninggalkan begitu saja, namun ada upaya untuk memadukan sistem dengan kebutuhan yang ada pada desa. sehingga software dapat memenuhi kebutuhan yang telah ada bukan memaksakan desa untuk mengikuti dan berpindah sistem. inilah yang melatari combine melaksanakan alur pengaplikasian software.
1. Bentuk tim kerja bersama pemerintah desa
2. Diskusikan basis data apa saja yang diperlukan untuk warga
3. Himpun data kependudukan warga dari Kartu Keluarga (KK)
4. Daftarkan proyek SID dan dapatkan aplikasi softwarenya di http://abcd.lumbungkomunitas.net
5. Install aplikasi software SID di komputer desa
6. Entry data penduduk ke SID
7. Basis data kependudukan sudah bisa dimanfaatkan
8. Diskusikan rencana pengembangan SID sesuai kebutuhan desa
9. Sebarluaskan informasi desa melalui beragam media untuk warga
Pemberdayaan data desa yang dibangun diharapkan dapat menjunjung kesejahteraan masyarakat desa, data-data tersebut dapat diperuntukkan untuk riset lebih lanjut tentang kemiskinan, tanggap bencana, sumberdaya desa yang bisa diekspose keluar dan dengan menghubungkan dari desa ke desa dapat mencontohkan banyak hal dalam keberhasilan pemberdayaannya.
Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID), pada awalnya dibangun dan dikembangkan dan dikelola oleh lembaga non-pemerintah, Combine Resource Institution (CRI), sejak 2009. Pemegang hak cipta aslinya adalah Combine Resource Institution (CRI).
Pada tahun 2016 OpenSID dikelola oleh Komunitas OpenSID, yang terdiri dari perangkat desa, pegiat desa dan pengguna OpenSID lainnya. Yang mengembangkan OpenSID adalah relawan dari Komunitas OpenSID. Kode sumber OpenSID awalnya dikembangkan dari versi SID CRI yang diperoleh pada bulan Mei 2016.
Kemudian ditahun 2018, dibentuk Lembaga berbadan hukum oleh komunitas dengan nama Perkumpulan Desa Digital Terbuka (OpenDesa) yang bertujuan untuk keberlanjutan pengembangan OpenSID. OpenDesa didirikan oleh perwakilan dari komunitas Pengguna dan Pegiat OpenSID yang diantaranya :
Proses pengembangan OpenSID selanjutnya dilakukan secara terbuka untuk diikuti dan diperiksa oleh siapapun yang berkepentingan atau berminat. Usulan dan permintaan dari komunitas OpenSID terdaftar di Repositori OpenSID. Daftar prioritas yang sedang dikerjakan ada di Repositori OpenSID. Siapa saja dapat mengusulkan perbaikan dan usulan yang masuk diprioritaskan oleh Kelompok Kerja Analisis Kebutuhan Repositori OpenSID.
OpenDesa percaya sepenuhnya bahwa perangkat TIK open source (TIK Terbuka), yang terbuka bebas digunakan dan yang dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli, merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat penerapan dan pemanfaatan TIK untuk menuju Desa Cerdas. Kepercayaan ini timbul dari pengalaman OpenSID, sistem informasi desa sumber terbuka yang gratis dan bebas digunakan desa — yang dalam waktu yang relatif singkat sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 18.000 desa dan terus dikembangkan bersama oleh komunitas yang peduli dan mempunyai motivasi tinggi memajukan desa mereka.
Perkumpulan Desa Digital Terbuka dibentuk pada tanggal 7 bulan Desember tahun 2018 di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, sebagai wadah untuk mengembangkan, menyebarkan dan membantu desa memanfaatkan teknologi informasi terbuka, seperti OpenSID, semata-mata untuk memajukan desa.
Layanan yang ditawarkan OpenDesa dan program kerja OpenDesa dimaksudkan untuk mendukung tujuan itu.
OpenDesa siap berkolaborasi dan bekerjasama dengan semua instansi, lembaga dan kelompok terkait, supaya cita-cita kita bersama untuk terciptanya sebanyak mungkin Desa Cerdas secepat mungkin dapat tercapai.
Berikut ini dijelaskan secara singkat beberapa manfaat SID menurut pengertian di atas (tidak terbatas pada fitur yang ada di OpenSID saja).
Kirim Komentar